Jumat, 03 Januari 2014

PENGERTIAN NARASI DESKRIPSI


NARASI
Pengertian NARASI
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.
• Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
• Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
• Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan “rumus” 5 W + 1 H, yang dapat disingkat menjadi adik samba
1.    (What) Apa yang akan diceritakan,
2.    (Where) Di mana seting/lokasi ceritanya,
3.    (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
4.    (Who) Siapa pelaku ceritanya,
5.    (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
6.    (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.
Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.
Contoh narasi berisi fakta:
Ir. Soekarno Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama ia adalah seorang nasionalis. Beliau memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang.
Contoh narasi fiksi:
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga? Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.
DESKREPSI
Pengertian DESKRIPSI
Karangan jenis ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut. Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti:
• menggambarkan sesuatu
• penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera,
• membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.

Pola pengembangan paragraf deskripsi:
• Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau tempat.
• Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.
• Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.
Langkah menyusun deskripsi:
1.    Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan
2.    Tentukan tujuan
3.    Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan
4.    Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun kerangka karangan)
5.    Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan
Contoh Narasi / karangan deskripsi : nana menggiring bebeknya kerawah dekat sawah untuk mencari makan, bebek yang pintar berbaris dengan rapi pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat menarik dilihat ketika kita bangun tidur.
Dihalaman rumah kakekku yang menghadap ketimur terdapat pohon-pohon yang rindang, ada pohon mangga yang berbuah sangat lebat, disamping kiri pohon mangga terdapat pula pohon jambu air yang belum berbuah karena belum musimnya. Dan disebelah kanan rumah ada pohon rambutan yang buahnya sangat manis rasanya. sungguh pemandangan yang sangat indah yang sangat asri dan damai ini adalah tempat tinggal kakek ku dan tempat kelahiran ku. Desa yang bernama NAMBAHDADI ini adalah tempat yang paling aku kunjungi saat liburan. Selain bias bertemu kakek dan nenek aku juga bias melihat pemandangan yang indah nan damai. Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara – suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang – orang yang masi tidur. serta dapat ku lihat burung – burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan.Dari timur sang surya menyapaku dengan malu” untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan kehalaman depan rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari kejauhan tampak sawah” milik petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makan binatang peliharaannya seprti kambing, sapi, dan kerbau. Didesaku rata” penduduknya sebagai petani. Pagi ini terlihat sangat sibuk, di jalan” terlihat ibu-ibu yang sedang berjalan menuju pasar untuk berjualan sayur. Tetanggaku seorang peternak bebek yang juga tidak kalah sibuknya dengan orang”. Pagi-pagi sekali dia berjalan
EKSPOSISI
Pengertian EKSPOSISI
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Langkah menyusun eksposisi:
• Menentukan topik/tema
• Menetapkan tujuan
• Mengumpulkan data dari berbagai sumber
• Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
• Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.

Contoh
Contoh topik yang tepat untuk eksposisi:
• Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
• Peranan majalah dinding di sekolah
• Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.

Contoh karangan eksposisi pada umumnya:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Contoh paparan proses yang juga merupakan bentuk eksposisi: Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.

ARGUMENTASI
Pengertian ARGUMENTASI
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/kesimpulan dengan data/fakta sebagai alasan/bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.
Langkah menyusun argumentasi:
1.    Menentukan topik/tema
2.    Menetapkan tujuan
3.    Mengumpulkan data dari berbagai sumber
4.    Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
5.    Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi
Contoh
Contoh tema/topik yang tepat untuk argumentasi:
• Disiplin kunci sukses berwirausaha,
• Teknologi komunikasi harus segera dikuasai,
• Sekolah Menengah Kejuruan sebagai aset bangsa yang potensial.

Contoh karangan argumentasi pada umumnya:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan, pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.

PERSUASI
Pengertian PERSUASI
Karangan ini bertujuan memengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu atau karangan yang besifat mengajak. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
Langkah menyusun persuasi:
1.    Menentukan topik/tema
2.    Merumuskan tujuan
3.    Mengumpulkan data dari berbagai sumber
4.    Menyusun kerangka karangan
5.    Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi
Contoh
Contoh tema/topik yang tepat untuk persuasi:
• Katakan tidak pada NARKOBA,
• Hemat energi demi generasi mendatang,
• Hutan sahabat kita,
• Hidup sehat tanpa rokok,
• Membaca memperluas cakrawala.
Contoh karangan persuasi pada umumnya:
Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA, kita perlu mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga, karena semua itu perlu proses dan cara yang berlanjut.

CERPEN


JANGAN KAU PERGI

“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…”
“Kahlil Gibran”

Pagi itu terasa tak biasa lagi, tak sesederhana saat kau selalu setia berada menemaniku, menemani pagi indahku, menemani pagi kelabuku dan pagi-pagiku yang telah berlalu. Namun dengan rasa berat aku coba untuk menguatkan urat-urat syarafku untuk mengangkat tubuhku yang begitu terasa lemas. Entah apa yang terjadi, tak ada gairah, tak ada semangat yang bisa aku rasakan. Jangankan untuk terbang tinggi, untuk berdiri saja aku sudah tak bisa lagi.
Dengan sisa kekuatan yang aku miliki, aku awali aktifitasku seperti biasa meski tak lagi sederhana. Dimana semangatku, dimana gairah hidupku, dimana kamu.?
***

Jangan Kau Pergi
Aku masih tak bisa menyembunyikan kesedihanku pada siswa-siswaku dikelas,
“ada apa pak,
kenapa pak,
apa yang terjadi pak?”
pertanyaan-pertanyaan itu seakan menjadi gumpalan salju yang siap menimpaku, “subhanallah..” hanya senyuman yang sangat memaksa yang bisa aku berikan kepada mereka.
“ma’af nak, kalian aku libatkan dalam masalahku, kau ku ikut campurkan dalam kesedihanku”
ucapku dalam hati yang seakan bersalah pada mereka karena aku telah mengganggu pelajaran mereka. Ya aku telah melibatkan masalahku kedalam kegiatan belajar mereka. Namun mau bagaimana lagi, aku sudah tidak bisa meletakkan sejenak masalahku yang menjadi kesedihanku dan meninggalkannya dilemariku yang berantakan penuh dengan pakaian yang tergeletak sembarangan, masalahku dengan Marisa sosok perempuan yang telah menjadi sayap-sayapku, dan bagaimana mungkin aku bisa terbang tanpa sayap-sayap itu dipunggungku.
“aku tak ingin kau pergi meninggalkanku”
Tett,,,tet,,tet,,, bel pulang sekolah pun ahirnya terdengar begitu nyaring ditelingaku. Tanpa banyak ngobrol dengan dewan guru dikantor, aku langsung bergegas pulang. Karena aku tak ingin melibatkan kesedihanku ini pada mereka juga.
Ditengah panasnya terik matahari yang begitu menyengat serta padatnya kendaraan yang melintas di Jl. Panglima Sudirman-bekasi. Ku pacu kuda besiku yang begitu setia menemani perjalananku dengan begitu cepat, bukan sok pembalap, namun hanya keinginan agar cepat sampai rumah dan tidur, mencoba melepaskan beban ini sejenak.

Namun, bukan istirahat dengan tenang yang bisa aku rasakan, melainkan beban ini terasa begitu berat dan begitu jelas terlihat dikedua bola mataku.
“ke warung yuk Bram” suara Indra tiba-tiba menyadarkanku dari rasa kalutku.
“hah..??” sahutku yang kurang jelas dengan ajakan Indra
“ayo kewarung dari pada gak jelas begitu, tidur nggak, bangun juga nggak” jawab Indra yang seakan mengetahui keadaanku.
“lagi malas Dra, panas” alibiku
“gaya lo, kaya gak tau cuaca sini saja”

Hanya senyum terpaksaku yang dapat aku lontarkan pada Indra.
Dengan berat hati aku coba untuk menghubungi Marisa melalui handphone yang dari tadi berada digenggaman tanganku menunggu adanya pesan darinya, mungkin dia sudah memberikan maafnya padaku, memang semua kesalah fahaman ini akibat ulahku yang tak bisa memahami perasaannya. Tapi bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur tak mungkin bisa dikembalikan menjadi beras lagi. Hanya maafnya yang bisa aku harapkan saat ini.

Usahaku sia-sia, jangankan kata pemaafan dibalas saja tidak, pikiranku semakin tak karuan, mataku mulai berkaca-kaca, namun semampu mungkin akan ku pertahankan agar air itu tidak mengaliri pipiku.
Ku masih tetap berdiri
Ku rasakan sepi dan seakan mati
Di antara ribuan kata
Di antara jutaan suara
Yang terdengar keras di telinga
Entahlah, ragaku seakan tanpa daya
Yang kian kaku ditinggal jiwa
Mungkinkah, jiwaku kembali dan
Dapat membawaku dalam keramaian
Dapat membebaskanku dari kesunyian
Kesunyian yang kurasakan diantara jutaan kegembiraan

Hinggah malam tiba dan pagi bisa lagi aku jumpa, tak ada kabar gembira atas harapan penerimaan maaf dari Marisa. Lagi-lagi aku lalui hari ini dengan berjuta gelisah yang tak lagi sederhana seperti saat kau ada, mungkin ini adalah akhir dari perjalananku, haruskah aku menyerah dengan sejuta pedang yang menancap dan mengalirkan derasnya darah yang terus membasahiku dan semakin menenggelamkanku. Dan aku akan hanyut dalam aliran itu serta pasrah kemana aliran itu membawaku dan kian menghanyutkanku.
Entahlah,,,,

Aku hanya ingin kamu, aku hanya ingin merahnya mawar, bukan merah yang kian pudar. Aku disini masih menunggumu, menunggu maafmu, bukan karena aku malu dengan salahku, tapi memang aku ingin kamu, jangan tinggalkan aku.


sumber: